Koala Kumal
Penulis: Raditya Dika
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 260 halaman
Cetakan: 17 Januari 2015
ISBN: 979780769X
Memasuki tahun kesepuluh sebagai penulis, Raditya Dika melahirkan karya terbarunya Koala Kumal. Masih mengusung genre yang sama—kisah-kisah komedi yang didasarkan pada pengalaman si penulis, kali ini lewat Koala Kumal, Raditya Dika mengajak pembacanya berbicara tentang hubungan yang ‘patah’. Mulai dari renggangnya hubungan pertemanan, perasaan yang berubah kepada orang yang sama, hubungan orangtua dan anak, hingga patah hati terhebat yang mengubah cara pandang terhadap cinta.
"Setiap orang pasti akan mengalami patah hati yang mengubah cara pandangnya dia terhadap cinta seumur hidupnya. Cara dia ngelihat cinta akan berbeda semenjak patah hati itu."
Saya membaca buku ini ketika sedang
piket di perpustakaan dan merasa begitu banyak waktu luang yang saya habiskan
karena tidak ada pekerjaan. Akhirnya saya mengambil buku ini dari rak fiksi.
Saya bukan pembaca cerita komedi macam buku-bukunya Raditya Dika. Koala Kumal
adalah buku Radit yang saya baca setelah Kambing Jantan bertahun-tahun yang
lalu. Pilihan saya mengambil buku komedi—buku ini dan buku Kos Dodol—karena saya
merasa tidak akan menjiwai novel romance di tengah kondisi kesal waktu itu.
Meski saya bukan penikmat buku komedi,
tak ayal saya tetap tertawa ketika membaca setiap lembar buku ini dan membuat
pustakawati menegur. Tulisannya Radit kelucuannya serupa dengan materi-materi
stand up-nya, tentu dengan kriteria kelucuan yang berbeda. Alhasil, mood saya
waktu itu menjadi lebih baik.
Buku ini terdiri dari dua belas cerita
pendek berupa personal literature—seperti buku-buku Radit yang lainnya. Ini
daftar isinya:
- Ada Jangwe di Kepalaku
- Ingatlah Ini Sebelum Bikin Film
- Balada Lelaki Tomboy
- Paduan Cowok dalam Menghadapi Penolakan
- Kucing Story
- LB
- Perempuan Tanpa Nama
- Menciptakan Miko
- Lebih Seram dari Jurit Malam
- Patah Hati Terhebat
- Aku Ketemu orang lain, dan
- Koala Kumal
Disebutkan
bahwa tulisan Radit di buku ini lebih dewasa, saya tidak begitu tahu karena
tidak mengikuti perkembangan penulis multitalenta yang satu ini. Tapi secara
keseluruhan, cerita-cerita yang disuguhkannya memang sangat menghibur dan
beberapa diisi diakhiri dengan ‘pesan moral’. Meskipun analogi tentang patah
hati dan Koala, ya… okelah.
Cerita
yang bikin saya nggak bisa berhenti ngakak adalah cerita ke sembilan berjudul Lebih
Seram dari Jurit Malam. Gila, parah banget! Cerita tentang tentang Radit senior
di SMP yang sedang mengikuti jurit malam untuk anggota baru PMR. Biasanya
senior yang menakut-nakuti junior, nah, ini malah Radit yang teriak-teriak
ketakutan karena ‘perangkap’ yang dibuat oleh sesama senior. Cemen memang, tapi
di situlah letak kelucuannya.
Anyway, buku ini juga sudah diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama. Beberapa pemain yang mengambil peran di film yang diutradarai sendiri oleh Raditya Dika ini adalah Sheryl Sheinafia, Acha Septriasa dan Nino Fernandez. Trailer-nya bisa dilihat di bawah ini:
Anyway, buku ini juga sudah diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama. Beberapa pemain yang mengambil peran di film yang diutradarai sendiri oleh Raditya Dika ini adalah Sheryl Sheinafia, Acha Septriasa dan Nino Fernandez. Trailer-nya bisa dilihat di bawah ini:
Selebihnya,
buku personal literature ini bisa menjadi teman yang pas untuk menghilangkan
suntuk.