#36 | Tangled (Tangled, #1) - Emma Chase

Tangled (Tangled, #1)
Melupakanmu Sama Menyakitkannya dengan Mencintaimu
Penulis: Emma Chase
Penerjemah: Harisa Permatasari
Penerbit: GagasMedia
Cetakan: Desember 2014
Tebal: 332 halaman
ISBN: 979-780767-3
"Perempuan lebih cepat jatuh cinta dibandingkan pria.
Lebih mudah dan lebih sering.
Tapi, saat pria jatuh cinta? Kami jatuh lebih keras.
Dan, saat keadaan memburuk?
Saat bukan kami yang mengakhirinya?
Kami tidak bisa pergi begitu saja.
Kami merangkak."
- Drew Evans

Kau lihat lelaki belum mandi dan belum bercukur yang teronggok di sofa? Lelaki yang memakai kaus abu-abu kotor dan celana olahraga robek?
Itu aku, Drew Evans.
Tak biasanya aku seperti ini. Maksudku, itu sama sekali bukan aku.

Dalam kehidupan sesungguhnya, aku sangat terawat. Aku seorang partner terbaik di salah satu bank investasi terkemuka di New York. Soal wanita, aku tinggal menunjuk gadis cantik mana pun dan dia akan tunduk di kakiku. Kau boleh bilang aku lelaki hidung belang, tapi aku tidak akan pernah mengencani rekan kerja.

Sampai Katherine Brooks datang dan menjadi associate baru di kantor kami. perempuan cantik ambisius itu mengubrak-abrik hidupku. Bayangkan, seorang Drew Evans harus bersaing dengannya demi mendapatkan klien baru senilai jutaan dolar! Yang benar saja! Dan, yang lebih menyebalkan lagi, dia sangat sangat sangat menarik dan aku tak bisa melepaskan mataku darinya.

Drew Evans tidak jatuh cinta.
Tapi, di sinilah aku, teronggok tak berdaya dalam keadaan flu dan patah hati. Jika kau mengenalku, kau tidak akan percaya, bagaimana mungkin seorang Drew Evans sedang sibuk menyusun rencana, hanya untuk memenangi hati seorang wanita.

"Tertawalah, tergila-gilalah, dan jatuh cintalah pada Tangled. Sekarang juga!"
-ALICE CLAYTON, penulis buku betseller, Wallbanger

"Perempuan lebih cepat jatuh cinta dibandingkan pria. Lebih mudah dan lebih sering. Tapi, saat pria jatuh cinta? Kami jatuh lebih keras. Dan, saat keadaan memburuk? Saat bukan kami yang mengakhirinya? Kami tidak bisa pergi begitu saja. Kami merangkak."

Abaikan cover Tangled di atas yang bikin saya berpikir untuk pergi ke gym dan membikin perut saya kotak-kotak. Sebenarnya cover di atas bukan cover Tangled versi terbitan Gagas Media hanya saja saya rasa aura cover di atas lebih tepat menggambarkan Tangled. Cover tersebut juga tampaknya bisa menjelaskan lebih dari sekadar kata-kata genre utama Tangled dan kisah apa yang tercantum di dalamnya.

Tepat!

Tangled karya Emma Chase ini novel dewasa semacam Seducing Cinderella yang saya baca berbulan-bulan yang lalu. Hanya saja bedanya, jika Seducing Cinderella dikisahkan dari sudut pandang pertama-wanita sebagai tokoh utama maka Tangled menggunakan sudut pandang orang pertama-pria sebagai tokoh utama. Salah satu nilai plus novel ini saya pikir. Jika kalian pembaca novel roman serupa dan seringkali menggilai tokoh utama pria yang maha-sempurna-dan-punya-segalanya, maka di novel ini kalian tidak hanya bisa menggilainya tapi juga memiliki kepalanya. Kalian akan tahu bagaimana cara dia berpikir dan bagaimana seorang pria mengantisipasi kisah roman yang mayoritas kalian pahami dari sisi wanita.

Dia adalah Drew Evans, seorang taipan di Evans, Reinhart and Fisher, salah satu bank invetasi terkemuka di kota New York. Seorang workaholic yang sangat berambisi pada pekerjaannya, juga seorang playboy plus 'penggila wanita', get what I mean? Good!

Dikisahkan di novel ini bahwa si-pria-anak-mama yang tidak pernah percaya pada cinta ini akhirnya bertemu dengan seorang wanita bernama Katherine Brooks, rekan kerjanya di ERF. Wanita tegas, berani dan cerdas yang tidak hanya pintar mengambil kliennya di kantor tapi juga mengambil hatinya. Drew Evans tertarik pada wanita itu tapi bukan tipe rasa tertarik yang berasal dari bawah pusarnya. Dia benar-benar tertarik atau bisa dibilang jatuh cinta, dari hati, tapi ia enggan mengakuinya.

Lagi pula Kate sudah memiliki tunangan, selama satu dasawarsa terakhir.

Hal tersebut membuatnya gila! Tergila-gila pada wanita bukanlah dirinya yang sebenarnya. Drew biasanya hanya tergila-gila pada apa yang dimiliki oleh wanita tapi tidak dengan hatinya. Betahun-tahun menjalani hidup seperti itu, Drew mulai berpikir bisa jadi kasus jatuh cintanya adalah karma karena dia telah banyak menggauli wanita hanya untuk satu malam.

Beruntungnya, Kate memiliki masalah dengan tunangannya dan ini menjadi celah bagi Drew untuk menyelusup ke dalam hati wanita itu. Meski Kate sudah berada di dalam dekapan Drew, nyatanya untuk benar-benar mendapatkan hati wanita itu bukanlah hal yang mudah.

Oke, terlepas dari banyaknya adegan khas novel dewasa yang lumayan panas, Tangled dari segi alur, penyajian cerita dan penokohannya benar-benar menarik. Satu tips dari saya ketika membaca novel ini; perbanyak tarik nafas, jernihkan pikiran dan melambailah ke kamera jika menyerah, wkwk. Ini serius!

Saya suka dengan cara penulisnya membangun karakter tiap tokoh, khas sekali. Drew Evans dengan pikiran lelaki liarnya pada bisnis dan wanita, Steven Reinhart dengan perannya sebagai suami takut istri dan Mathhew Fisher si lajang yang masih suka berpetualang di malam minggu. Karakter Alexandra juga sangat kuat dengan sifat keras tapi manisnya, jangan lupakan si-tak-kalah-ambisius Kate Brooks yang tidak mudah goyah oleh seorang pria, bahkan oleh Drew yang terkenal penakluk para wanita.

Sekalipun ini novel dewasa dengan banyaknya kata-kata kotor berseliweran, memunculkan tokoh anak kecil ke dalam alur terbilang cukup riskan akan tetapi trik yang digunakan penulisnya untuk meminimalkan risiko pengaruh-buruk pada si anak terbilang kreatif.

Mackenzie, anak sulung Alexandra dan Steven selalu menyodorkan sebuah Stoples-Omongan-Jorok untuk diisi dengan lembaran dollar per omongan jorok orang-orang dewasa di sekitarnya.

Saya sempat berharap sad ending untuk Drew (sorry, Drew! hahaha) tapi ternyata itu tidak terjadi. Detailnya seperti apa silakan baca sendiri.

Baca juga: Seducing Cinderella by Gina L. Maxwell

Well, ada tiga ekstra scene di halaman terakhir. Ekstra scene nomor dua yang berjudul The Honeymoon's Over yang jadi favorit saya. Bagian itu menceritakan kisah pasca bulan madu Drew dan Kate. Bagian yang paling membuat saya ngakak adalah ketika Kate mengguyur Drew dengan seember bir dingin. Tapi bagian ini sangat harus dibaca oleh pria yang tidak peka dan wanita yang menganggap bahwa pria bisa membaca pikiran mereka.

Anyway, setelah menghabiskan Tangled saya jadi penasaran dengan novel Emma Chase selanjutnya apalagi mengetahui bahwa ini bukan buku tunggal, melainkan seri.
Peringatan--seharusnya saya menuliskan ini di bagian paling awal--novel ini dikhususkan untuk pembaca berusia delapan belas tahun ke atas. Meskipun di covernya tidak dituliskan label tersebut tapi ini bukan bacaan yang tepat untuk anak remaja.

Post a Comment